Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Senin, 11 April 2011

XI. Manusia dan Harapan


A.    Pengertian Harapan
Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Persamaan harapan dan cita-cita
1.      Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
2.      Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.    Apa sebab manusia mempunyai harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan
Ø  Dorongan kodrat, menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya.
Ø  Dorongan kebutuhan hidup, pada garis besarnya dapat dibedakan atas: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø  Kelangsungan hidup, untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Untuk membutuhkan pangan, sandang, dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi.
Ø  Keamanan, walaupun secara fisik keadaan dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
Ø  Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai.
Ø  Status
Ø  Perwujudan cita-cita, selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

C.    Pengertin Doa
     Pengertian doa
            Menurut bahasa do'a berasal dari kata "do'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.

D.   Kepercayaan
Pengertian kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

Tiga teori kebenaran
1.      Teori Koherensi atau Konsistensi, yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Teori Korespondensi, suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorensponden (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      Teori Pragmatis, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan pratis.

E.    Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
Empat kepercayaan
1.      Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.      Kepercayaan kepada orang lain, percaya tehadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu benar, karena  Tuhan adalah sumber kebenaran.
4.      Kepercayaan kepada tuhan, keberadaan manusia itu bukan dengan dirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.

Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya
1.      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah,
2.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat,
3.      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya,
4.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan,
5.      Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.


Sumber : Modul Ilmu Budaya Dasar

Minggu, 10 April 2011

X. Manusia & Kegelisahan


A.   Pengertian kegelisahan
Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Tiga macam kecemasan yang menimpa manusia
1.      Kecemasan Obyektif,
2.      Kecemasan Neoritis (syaraf), dan
3.      Kecemasan Moril.


B.     Sebab-sebab orang gelisah
Sebab-sebab orang gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh –contoh orang gelisah
Bila ada suatu tanda bahaya orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.

C.    Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.

D.   Keterasingan
Pengertian keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

E.    Kesepian
Pengertian kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Macam penyebab terjadinya kesepian
Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya.

F.    Ketidak Pastian
Pengertian ketidak pastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Penyebab terjadinya ketidak pastian
1.      Obsesi, merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, tau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
2.      Phobia, rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.      Kompulasi, adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.      Histeria, neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi, menunjukan pikiran tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6.      Halusinasi, khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
7.      Keadaan Emosi, dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosiny. Ini Nampak pada keseluruhan pribadinya.


G.   Usaha-usaha mengatasi ketidak pastian
Untuk menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita.



Sumber : Modul Ilmu Budaya Dasar

IX. Manusia dan Tanggung Jawab

A.   Pengertian Tanggung Jawab
Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Makna tanggung jawab
            Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.

B.     Macam-macam Tanggung jawab
Jenis-jenis tanggung jawab
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga, menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.      Tanggung jawab terhadap masyarakat.
4.      Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara.
5.      Tanggung jawab terhadap Tuhan.

C.    Pengabdian dan Pengorbanan
Pengertian pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.


Macam-macam pengabdian
1.       Pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa.
2.       Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggng jawab terhadap masyarakat.
3.       Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
4.       Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
5.       Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.

Pengertian pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

Akibat dari pengorbanan
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, behkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.



Sumber :
modul Ilmu Budaya Dasar

VIII. Manusia & Pandangan Hidup


A.   Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Macam-macam sumber pandangan hidup
1.      Pandangan hidup berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Pengertian ideology
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).

B.    Cita-cita
Pengertian tentang cita-cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangang hidup yang akan dating. Pada umumnya, cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain, cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Contoh cita-cita
Misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu Negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
C.   Kebajikan
Pengertian tentang kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seseorang
1.      Pembawaan (heriditis) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2.      Lingkungan (environtment), lingkungan membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama).
3.      Pengalaman yang khas yang pernah diperoleh, baik pengalaman pahit yang bersifat negative maupun pengalaman manis yang bersifat positif.

D.    Usaha/ Perjuangan
Pengertian usaha/perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Ayat al-qur’an tentang usaha /perjuangan
Dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’du ayat 11 tertulis, “sesungguhnya Allah tidak mangubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.

E.    Keyakinan atau Kepercayaan
Tiga aliran filsafat
1)     Aliran Naturalisme, berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan, tergantung keyakinannya. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita mengatakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
2)     Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah  logika/akal. Manusia mengatakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik.
3)     Aliran Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuataan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

Pengertian keyakinan atau kepercayaan
            Keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan.
F.     Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
1.      Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti, dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.      Menghayati, dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4.      Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.


                                                                    
Sumber :
Modul Ilmu Budaya Dasar