Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Rabu, 30 Oktober 2013

Kenalan Sama Digit PIN BlackBerry-nya Dulu Yuk...

BlackBerry Messenger (BBM) sesuai namanya, sudah tentu aplikasi yang satu ini adalah aplikasi pesan singkat yang berbasis internet untuk ponsel BlackBerry. Pesan yang dikirim melalui BBM melalui internet dan menggunakan sistem PIN BlackBerry. Selain menawarkan pesan instan berbasis teks, BBM juga memungkinkan pengguna mengirim gambar, VoiceNotes (rekaman audio), file, lokasi pada peta, dan pilihan emoticon.



PIN adalah Personal Identification Number. PIN terdiri dari kombinasi 8 digit bilangan 0-9 dan huruf A-F. Dalam ilmu komputer, bilangan ini merupakan bilangan hexadecimal.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Gn.Prau - Dieng. Dari Golden Sunrise Sampai Se-dus Carica!! (Part IV)

Selesai mengisi perut, kami melanjutkan berkeliling Dieng, sore ini kami akan mengunjungi Candi. Kami memilih untuk menumpang minibus sampai ke pertigaan pintu masuk Komplek Candi dengan tarif Rp 2000, tetapi kali ini Ryan tidak ikut karena ingin istirahat di basecamp sekaligus menjaga barang.

Teletubies yang seharusnya ada di Bukit Teletubies ternyata sedang tamasya di Candi
Kawasan Komplek Candi Arjuna!!!

Kawasan Komplek Candi Gatot Kaca

Jumat, 25 Oktober 2013

Gn.Prau - Dieng. Dari Golden Sunrise Sampai Se-dus Carica!! (Part III)


Babe, Mba Yetti, Mba Olin, Laras, Siska, Pahala, Hafid sudah jalan lebih dulu. Sisanya, Saya, Athifah, Medya, Hesti, Ryan, Gustya, dan Mas Pi berjalan dengan jarak yang cukup jauh. Kami lebih memilih jalan santai, sambil beberapa kali berhenti untuk mengabadikan keindahan alam yang telah Tuhan ciptakan untuk kami.

Bukit Teletubies + Padang Lonte Sore (bunga Daisy)


Kamis, 24 Oktober 2013

Gn.Prau - Dieng. Dari Golden Sunrise Sampai Se-dus Carica!! (Part II)

Kami memutuskan untuk istirahat sebentar di warung yang ada, menyantap satu cup popmie harga Rp 5000. Tidak jauh dari warung tersebut ada tulisan “Batas Ojek Tas”, dan kata Mas Pi memang ada ojek yang bersedia mengangkut pendaki atau barang-barang saja sampai disini dari bawah (entah bawahnya dari sebelah mana) dengan tarif Rp 10.000.

dokumentasi : shinta
Selesai mengisi perut, kami meneruskan perjalanan. Mulai masuk ke sawah milik penduduk, ada tanaman kol, wortel, dan daun bawang. 


Sekitar pukul 7 malam, saya, Siska, dan Pahala sampai di puncak Gn.Prau setelah tertinggal jauh dari Babe, Mba Yetti, Mba Olin, Laras, Ryan, dan Hafid. Sedangkan Gustya, Medya, Athifah, Hesti, dan Mas Pi masih tertinggal lumayan jauh dari kami. Karena tidak ingin dikuasai oleh hawa dingin, saya mulai membantu Ryan untuk mendirikan tenda. Tapi, baru saja akan selesai 1 tenda kami dirikan, Mas Pi baru tiba di puncak dan menyarankan kami untuk mendirikan tenda sedikit di bawah, agar tidak terlalu dingin. Alhasil, kami mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang disarankan Mas Pi. Tenda diangkat oleh Ryan, Hapid, dan Pahala.

Rabu, 23 Oktober 2013

Gn.Prau - Dieng. Dari Golden Sunrise Sampai Se-dus Carica!! (Part I)


Sebenarnya trip ini sudah direncanakan sejak bulan Juni, berawal dari celetukan saat saya, Shanti, Gustya, dan Wahyu selesai jogging di UI. Kami membicarakan keindahan Gunung Prau, dan setelah dibahas 2 kali dengan kawan yang lain. Maka, diputuskan tanggal 11-15 Oktober 2013 untuk menikmati keindahan Prau dan Diengnya.

Tidak sesuai rencana!

Awalnya kami akan melakukan akan melakukan trip bersama Team Mandalawangi, ternyata Shanti tidak dapat ikut karena sedang praktek mengajar, Wahyu persiapan UTS, Faisal & Fajar baru turun dari Gn. Semeru, sedangkan Berry tidak ada kejelasan.

Rasa kecewa tentu muncul, tapi trip harus tetap terlaksana!

Akhir bulan September, kami mengadakan TM di Monas untuk mendata siapa saja yang pasti ikut, dan merinci logistik yang harus dibawa, termasuk perincian akomodasi. Trip kali ini sedikit berbeda, karena bukan hanya pendakian ke Gn. Prau, tapi juga kami ingin mengexplore keindahan wisata alam Dieng.

Tiga hari sebelum keberangkatan kami (Saya, Hesti, Medya, Athifah, dan Ryan) mengumpulkan semua barang di rumah Gustya agar lebih mudah akses kendaraan menuju Kp. Rambutan nantinya.

11 Oktober 2013
Saya, Medya, Hesti, dan Ryan berangkat sekitar pukul setengah 4 sore dari rumah Gustya menuju Kp. Rambutan. Bukan Jakarta jika tidak macet! Kami sampai di Kp. Rambutan sekitar pukul 5 sore, dan ternyata Babe, Mba Yetti, Mba Olin, dan Hapid sudah ada di tempat tunggu. Sejam kemudian, Siska & Pahala sampai, lalu Gustya & Athifah, dan terakhir Laras.

Senin, 21 Oktober 2013

Perkembangan Telematika di Indonesia


Sebelum membahas perkembangan Telematika di Indonesia, perlu diketahui dalam Telematika terbagi dalam 3 bentuk, yaitu :
1.       E-goverment
2.       E-commerce
3.       E-learning

Perkembangan Telematika di Indonesia :

1.       Periode Rintisan
Sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an, Toffler menyebutkan sebagai zaman informasi. Namun Indonesia tidak cukup meningkatkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.