A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan, tetapi karena keterbatasan kemampuan mereka pun tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Beberapa ciri-ciri atau atribut organisasi dapat diperinci sebagai berikut :
1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2. Organisasi di kembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, oleh karena itu organisasi adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan pokoperasi.
3. Organisasi secara sadar di koordinasikan dan dengan sengaja di susun, kegiatan-kegiatan di bedakan menurut berbagai pola yang logis.
4. Organisasi adalah instrument sosial yang mempunyai batasan-batasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan keberadaannya mempunyai basis yang relative permanen.
Organisasi dapat didefinisikan secara umum sebagai kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan dan juga dapat diartikan bahwa organisasi adalah adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan, bekerja, dan saling tergantung bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran, dan wewenang, serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Sedangkan menurut saya organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan terorganisir dengan baik dengan aturan-aturan tertentu di dalamnya.
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Sedangkan struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan.
Beberapa definisi tentang Organisasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Ø ERNEST DALE : Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Ø CYRIL SOFFER : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Ø KAST & ROSENZWEIG : Organisasi adalah subsistem teknik, subsistem struktural, subsistem psikososial dan subsistem manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
B. Masalah
Banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh, namun jarang sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau macet. Tidak bisa menyelesaikan program/tidak menuai hasil (gagal), ataukah karena perencanaan program itu dulunya tidak di pikirkan secara matang, atau karena kurang kompak atau semacamnya. Bisa juga ini malah yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan. Bagaimana sebuah organisasi bisa dikatakan baik,dan apa saja yang mempengaruhi organisasi itu di katakan baik?
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan menjadi “Bagaimana Membangun Organisasi Yang Baik”.
C. Landasan Teori
Ciri-ciri organisasi :
§ Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan,
§ Dikembangkan untuk mencapai tujuan,
§ Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun,
§ Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dibawah ini merupakan bagan tentang perkembangan teori organisasi:
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Menurut teori klasik, organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
¨ BIROKRASI, dikembangkan dari Ilmu Sosiologi. (Max Weber)
¨ ADMINISTRASI, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi. (Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily).
¨ MANAJEMEN ILMIAH, langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi. (Frederick Winslow Taylor).
2. TEORI NEOKLASIK
Disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada, pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.
3. TEORI MODERN
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan, maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
PERBEDAAN | |
TEORI KLASIK | TEORI MODERN |
Memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi. | Memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi. |
Konsep koordinasi, scalar, dan vertical. | Lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan. |
D. Pembahasan Masalah
Definisi organisasi secara umum, yaitu kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan. Organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir, organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas, organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang, organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan, organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan, juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik,sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama, padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama “tidak cepat bubar” atau sebaliknya “konsisten”.
Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :
1. Kepemimpinan, tanpa adanya pemimpin yang punya sikap tanggap, tegas, tanggung jawab, kemampuan yang lebih, dan konsisten dengan tanggung jawab, sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.
2. Anggota atau pengurus di masing-masing program, jika kepengurusan tidak bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik, organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.
3. Tempat atau kantor, sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.
4. Jaringan, ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan baik, banyaknya jaringan yang di bangun, akan semakin menunjukan organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.
5. Komunikasi dalam organisasi, jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik, bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan, sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah, organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.
6. Managemen, organisasi yang baik managemennya juga harus baik,tersusun dengan rapi dan terorganisir dengan baik.
7. Budaya dalam keorganisasian, yang di maksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi, entah itu kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang tidak baik, seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas, mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan tidak tepat waktu, tidur di waktu jam kerja, dan lain-lainnya.
Jadi, disini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian, disamping itu juga harus konsisten, organisasi yang tidak konsisten berarti organisasi itu gagal menjalankan program, itu juga tidak baik.
Dalam membangun suatu organisasi hal yang paling utama adalah adanya loyalitas. Seberapa orang atau cari orang yang mempunyai tingkat militansinya tinggi. Suatu organisasi akan terus maju bila ada orang yang bekerja sama di dalamnya secara kompak.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
1. Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
4. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya. Selain itu seorang manajer harus mampu mengelola konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mencari win-win solution sehingga kerjasama tim bisa berjalan dengan baik.
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
· Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
· Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
· Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Secara umum manager dapat diartikan sebagai seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain, mengkoordinir aktifitas kerja mereka untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Dengan adanya beberapa orang saja yang loyal suatu organisasi akan selalu ada dan terus maju. Keragaman kemampuan menjadi modal selanjutnya untuk terus membangun organisasi lebih maju lagi. Bagi seorang pemimpin sudah menjadi tugasnya dalam mengetahui dan memilah-milah kemampuan anggotanya sehingga dapat menempatkan para anggotanya sesuai dengan keahlian masing-masing.
Melihat orang Indonesia yang cenderung humoris jangan buat suatu organisasi yang kita pimpin terlalu serius sehingga suasana organisasi terlihat mencekam, para anggota menjadi merasa tertekan akan aturan-aturan yang berlaku. Buatlah santai, seakan-akan para anggota tidak merasa sedang berorganisasi. Artinya para anggota tidak merasa disibukan oleh organisasi yang sedang dijalaninya.
Organisasi yang mengalir akan membuat para anggotanya merasa senang karena mereka hanya di tuntut kesediannya dalam membangun suatu organisasi sesuai dengan keadaan hati mereka. Tidak ada paksaan, sehingga mereka dapat dengan ikhlas menjalaninya.
Sebagai seorang pemimpin (Founding Father) harus mampu membangun suatu organisasi yang berasal dari hati nurani. Sehingga keikhlasan selalu menyertainya dan dengan sendirinya para anggota akan sadar akan kedudukannya masing-masing yang telah di embankan oleh seorang pemimpin. Selanjutnya tugas, fungsi dan peran mereka akan di jalaninya tanpa harus ada perintah yang bersifat memaksa.
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan beberapa tahap yang harus di lakukan dalam membangun suatu organisasi. Dimulai dari adanya loyalitas, pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan menjalani organisasi secara santai (tidak ada paksaan) dengan harapan suatu organisasi bisa dapat di bangun berdasarkan keikhlasan dari para anggotanya.
Efektivitas organisasi dinilai dari tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan tau sasarannya. Kriteria pengukuran efektivitas organisasi dapat dilihat dari adaptabilitas dan fleksibilitas organisasi, produktivitas, keberhasilan dalam mendapatkan sumber, dan kebebasan dari rasa tertekan para anggota organisasi.
Kriteria pengukuran efektivitas organisasi diantaranya yaitu, kontrol terhadap lingkungan, efisiensi organisasi, kemampuan organisasi untuk mempertahankan anggotanya, pertumbuhan organisasi, kelancaran komunikasi dalam organisasi, dan kemampuan mempertahankan eksistensi organisasi.
Pertama, MSDM bisa menjadi sumber yang signifikasi begi keunggulan kompetitif, seperti yang ditunjukkan berbagai studi, dan hal ini berlaku bagi organisasi di seluruh dunia. Human Capital Index, sebuah studi menyeluruh tentang lebih dari 2000 perusahan global, menyimpulkan bahwa MSDM yang berorientasi manusia memberikan kemajuan bagi organisasi dengan menciptakan nilai pemegang saham yang unggul.
Kedua, MSDM menjadi bagian penting dari strategi organisasi. Meraih kesuksesan kompetitif melalui karyawan menyiratkan bahwa manager harus mengubah pemikirannya terhadap para pekerja dan bagaimana mereka memandang hubungan kerja yang ada. Mereka harus bekerja sama dengan orang-orang dan memperlakukannya sebagai mitra, bukan semata-mata biaya yang harus diminimalisasi atau dihindari.
Terakhir, bagaimana organisasi memperlakukan orang-orangnya ternyata juga sangat mempengaruhi kinerja organisasi. Sebagai contoh, salah satu studi melaporkan bahwa praktik-praktik kerja yang lebih baik bisa meningkatkan nilai pasar hingga 30 persen. Benang merah dalam dari praktik-praktik ini tampaknya seperti suatu komitmen untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keahlian para pekerja suatu organisasi, menambahkan motivasi mereka, mengurangi waktu bermalas-malasan, dan menambah retensi karyawan yang berkualitas sembari mendorong karyawan yang berkinerja rendah untuk keluar.
E. Penutup
Ø Kesimpulan
Jadi, di sini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit, organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik, karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian, disamping itu juga harus konsisten, organisasi yang tidak konsisten ‘macet di tengah perjalanan’ berarti organisasi itu gagal menjalankan program, itu juga tidak baik. Banyak hal yang perlu kita perhatikan dalam sebuah organisasi yang tidak dapat kita pandang sebelah mata, karena dengan demikian akan membentuk sebuah organisasi yang solid dan tahan dari setiap masalah.
Ø Saran
Kita tumbuhkan sikap kepimpimpinan dan mengetahui prinsip-prinsip bagaimana membentuk diri dan membawa diri, meningkatkan mentalitas kita sebagai pribadi yang kuat, tangguh dan tahan dari setiap guncangan yang akan kita terima, dengan mempersiapkan diri kita dengan membentuk prbadi yang tangguh maka itu akan menjadi modal yang sangat penting untuk kita dalam sebuah organisasi yang kokoh dan tidak tergoyahkan meskipun banyak masalah-masalah yang akan menerpa dalam organisasi yang kita ikuti.
Sumber:
· Robbins, Stephen R. & Mary Coulter (2010). Manajemen edisi kesepuluh jilid 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar