Untuk menyembuhkan luka, kadang kita harus menahan, mengobati, atau membuat luka yang baru.
- Analogi Cinta Sendiri, Oka (@landakgaul) -
Mencintai diam-diam adalah hal paling egois di dunia. Tak ada yang lebih egois dari seseorang yang memenjarakan hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan rasa cinta yang ingin menyeruak ke luar, terbang bebas ke hati yang ingin disinggahinya.
- Analogi Cinta Sendiri, Oka (@landakgaul) -
Jangan kekang cinta. Bebaskan, terbangkan, maka ia akan kembali dengan sangkar barunya yang indah, untukmu. Layaknya burung camar terbang mengarungi sore yang indah di pesisir pantai.
- Analogi Cinta Sendiri, Oka (@landakgaul) -
Apa pun yang kau katakan, bagaimana pun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
- Remember When, Winna Efendi (@WinnaEfendi) -
As woman, we need to protect ourselves from getting hurt. But sometimes hurt is inevitable that we just have to deal with it.
- Remember When, Winna Efendi (@WinnaEfendi) -
Setiap akhir adalah sebuah permulaan yang baru. Sometimes things fall apart so other things can come into place.
- Remember When, Winna Efendi (@WinnaEfendi) -
Ada suatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik. Ada suatu saat dimana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati kemana pun ia membawa ku. Dan kali ini, ia membawaku menuju CINTA.
- Remember When, Winna Efendi (@WinnaEfendi) -
No man is your friend, no man is your enemy. Every man is your teacher.
- Seandainya, Windhy Puspitadewi -
Mati itu gampang, tapi hidup itu sulit. Maka kamu harus terus hidup dan mengatasi semua tantangan. Tunjukan bahwa kamu layak hidup.
- Seandainya, Windhy Puspitadewi -
Ada beberapa hal harus di katakan baru bisa dimengerti. Suka, sayang, dan cinta.
- Seandainya, Windhy Puspitadewi -
Hujan masih turun. Masih setia dengan angin. Seolah mereka adalah pasangan yang tak ingin lepas.
- Dilema, Alvi Syahrin -
Jangan bilang ini cinta, ini hanyalah sebuah perasaan yang sederhana. Perasaan ingin menemani.
- Dilema, Alvi Syahrin-
Jika aku mengatakan cinta, aku berharap kamu mengangguk seperti itu.
- Dilema, Alvi Syahrin-
Karna cinta yang tulus bukan soal memiliki, tetapi melindungi.
- Dilema, Alvi Syahrin-
Kesimpulan, yang gue simpulkan sendiri :
Memang semesta yang mempertemukan kita, tapi yang mengatur 'perasaan' adalah diri sendiri. Pilihannya hanya ada 2, mencoba walaupun hasilnya tidak semulus dengan seperti apa yang diinginkan, atau menyesal karena tidak pernah di coba.
Semua apa yang kita lakukan, pasti ada konsekuensinya.
Jika anda berani memulai, berarti anda menyanggupi untuk menyelesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar