Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Minggu, 09 November 2014

Menggapai Puncak Manglayang 'si kecil cabe rawit'

Perjalanan ini berawal dari ajakan seorang teman saya, Gustya. Dia akan mendaki 'tek-tok'  Manglayang. Saya pikir manglayang adalah tempat wisata seperti Gunung Padang makanya saya bersedia ikut dalam trip kali ini, namun ternyata setelah saya cari tahu, Manglayang adalah salah satu gunung di Bandung dengan ketinggian 1.818 mdpl. Banyak catatan pendakian membahas tentang gunung yang di sebut Si Kecil Cabe Rawit, karena trek menuju puncaknya yang lumayan terjal.

31 Oktober 2014
Sekitar pukul 15.00 Gustya menjemput saya di rumah dan segera berangkat ke Terminal Kampung Rambutan. Sampai disana ternyata Bang Peppy sudah menunggu di tempat biasa. Ngobrol ini-itu sambil menunggu bus jurusan Bandung datang. 

+ 17.30 WIB
Kami naik bus Primajasa jurusan Bandung, namun ternyata bus tersebut tidak jadi berangkat ke Bandung karena sepi penumpang. Akhirnya kami bertiga di oper ke bus jurusan Garut dengan ongkos Rp 40.000/orang.

+ 20.00 WIB
Bus sampai di Padalarang, dan kami bertiga dioper ke bus jurusan Leuwi Panjang (tanpa membayar kembali).  Dari terminal Leuwi Panjang kami naik angkot jurusan Cicaheum, namun di tengah jalan kami di oper ke angkot lain (bayar Rp 4000), belum juga sampai Cicaheum, kami bertiga di oper kembali ke angkot lain (kembali bayar Rp 2000). Dan akhirnya setelah 3 kali ganti angkot kami sampai Cicaheum (bayar Rp 2000).

+ 22.00 WIB
Kami bertiga bertemu dengan Zahra, kenalan Gustya di 'dumay' sekaligus yang akan menjadi guide kami. Belanja ini-itu di minimarket Cicaheum. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Jatinangor dengan angkot (lupa jurusan apa, pokoknya bayar Rp 4000)


1 November 2014
Kami memulai pendakian dengan berjalan kaki dari perempatan Unpad Jatinangor karena tidak ada kendaraan yang bisa kami tumpangi.

--- lumayan jauh ---

Setelah 2 jam berjalan kaki, kami mampir ke mushola yang kami lewati untuk shalat dan tidur. Lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 1 sekitar pukul 3.30 pagi agar kami bisa shalat subuh di sana.

Zahra & Saya sebelum pendakian.

Pukul 06.00 wib
Kami memulai pendakian menuju puncak Manglayang setelah sarapan di warung terdekat (gorengannya Rp 2000/3 pcs). Trek pendakian yang terus mendaki dengan kemiringan yang lumayan terjal. selama pendakian pun tersaji berbagai jenis kriteria pijakan yang beragam, ada tanah merah, akar, pasir, hingga bebatuan, semua lengkap di sana.






- Sibuk mengatur nafas karena trek terus mendaki ditambah candaan masalah hati yang terus menyeruak membuat kami terus tertawa - 

Jeng Jeeeeeng!!
Sekitar pukul 9.00 wib
Kami sampai di Puncak Bayangan Gunung Manglayang!

Foto bareng adik-adik dari Unpad. (Doc. Zahra)
Bang Peppy, saya, Zahra, Gustya

Pemandangan dari Puncak Bayangan


Setelah puas untuk mengabadikan momen di puncak bayangan, kami melanjutkan pendakian menuju Puncak Gunung Manglayang yang sebenarnya, titik 1.818 mdpl.

Tebak! Dimana puncaknya?
Sekitar sejam mendaki, kami pun sampai di Puncak Manglayang dan disambut oleh pendaki yang sudah sampai lebih dulu dengan segelas plastik teh tawar hangat, dan SAYA MINUM 2!!

Teh anget disini, oishii...!! 





Doc. Jonathan
+ Pukul 11.00 wib
Setelah foto dengan pendaki lain, ngobrol ini-itu, makan bubur instan sebagai makan siang, dan puas istirahat, kami berempat pamit dengan yang lain untuk turun lebih dulu.

Selamat bekerja lebih keras ya para sendi di kaki.



Perjalanan turun yang tidak kalah melelahkan dengan saat mendaki. Apalagi saat turun di trek yang banyak pasir, beberapa kali saya terpeleset dan akhirnya lebih memilih untuk mengorbankan rok coklat saya menjadi kotor dan sedikit berperosotan ria.

Kami sampai di pos 1 sekitar pukul 12.30, istirahat sebentar lalu kembali melanjutkan perjalanan turun mencari masjid terdekat untuk menumpang mandi. (Bukan pantun).


Bonus! (Doc. Zahra)
Gunung Manglayang? Recommended! 
Ingat! Jangan remehkan suatu gunung dari ketinggiannya, dan jangan hanya mendaki gunung karena kalian mengincar ketinggiannya.


Jangan pernah bosan untuk mendaki! Karena, INDONESIA BAGUS!!! 

Rincian biaya :
Bus Jakarta - Bandung Rp 40.000,-
Angkot Leuwi Panjang - Cicaheum Rp 8.000,-
Angkot Cicaheum - Jatinangor Rp 10.000,-
Ojek desa terdekat dari pos 1 - Unpad Jatinangor Rp 15.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar