Bismillah..
Kembali diingatkan tentang kematian oleh seorang kawan. Ya! Kematian adalah tujuan akhir setiap manusia. Kita tidak dapat memilih kapan ajal akan menjemput. Hanya bisa memperbanyak amalan selama di dunia untuk tabungan di akhirat kelak.
Berawal dari sebuah pesan singkat kawan saya, Gustya, yang hanya berisi "shin" dalam pesannya itu yang dikirimkan pukul 23.14 tanggal 24 Desember kemarin. Biasanya dia sangat jarang menghubungi saya, dan saya pikir dia hanya ingin meminjam tenda pada saya. Tapi, saya sedikit terkejut saat dia membalas mention saya karena pesan saya yang tidak juga terkirim. "Gue ga berhasil nyelametin nyawa orang".
Sedikit tidak percaya dengan kalimat itu, karena Gustya memang sering bercanda, tapi apa mungkin dia mencandai tentang nyawa? dan kemudian bertanya "udah baca tentang pendaki yang wafat di Gede?". Ya! Gustya serius, saya mulai mencari informasi pendaki yang meninggal di Gede, dan dapat Almh. Shizuko Rizmadhani. Benar! Gustya mulai sedikit membahas tentang almarhumah, Gustya tidak berhasil menyelamatkan nyawa almh. Bukan karena dia tidak melakukan apa-apa! Almarhumah terkena hypotermia dan Gustya sudah melakukan yang terbaik saat itu. Gustya memang bukan team dari Almarhumah, dia hanya bertemu saat melihat almarhumah dibawa dengan tandu. (Saya berencana menemui Gustya akhir pekan ini untuk menanyakan informasi detailnya).
Selamat jalan kawan. Semoga kamu tenang di sisiNya. Allah sayang pada mu.
Kami kembali diingatkan tentang kepedulian akan sesama. Juga tentang kematian..
Dari kasus almarhumah, telah diinformasikan bahwa almarhumah terkena hypotermia. Maka, saya akan mulai kembali membahas tentang salah satu 'penyakit gunung' tersebut.
Hypotermia memang sangat familiar untuk para pendaki. Hypotermia adalah suatu kondisi saat mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin, atau kata lain hypotermia terjadi saat suhu bagian dalam tuhub di bawah 35°C. Sedangkan suhu tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5°C hingga 37,5°C.
Sedikit tidak percaya dengan kalimat itu, karena Gustya memang sering bercanda, tapi apa mungkin dia mencandai tentang nyawa? dan kemudian bertanya "udah baca tentang pendaki yang wafat di Gede?". Ya! Gustya serius, saya mulai mencari informasi pendaki yang meninggal di Gede, dan dapat Almh. Shizuko Rizmadhani. Benar! Gustya mulai sedikit membahas tentang almarhumah, Gustya tidak berhasil menyelamatkan nyawa almh. Bukan karena dia tidak melakukan apa-apa! Almarhumah terkena hypotermia dan Gustya sudah melakukan yang terbaik saat itu. Gustya memang bukan team dari Almarhumah, dia hanya bertemu saat melihat almarhumah dibawa dengan tandu. (Saya berencana menemui Gustya akhir pekan ini untuk menanyakan informasi detailnya).
Selamat jalan kawan. Semoga kamu tenang di sisiNya. Allah sayang pada mu.
Kami kembali diingatkan tentang kepedulian akan sesama. Juga tentang kematian..
Dari kasus almarhumah, telah diinformasikan bahwa almarhumah terkena hypotermia. Maka, saya akan mulai kembali membahas tentang salah satu 'penyakit gunung' tersebut.
Hypotermia memang sangat familiar untuk para pendaki. Hypotermia adalah suatu kondisi saat mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin, atau kata lain hypotermia terjadi saat suhu bagian dalam tuhub di bawah 35°C. Sedangkan suhu tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5°C hingga 37,5°C.