Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Rabu, 07 Mei 2014

Nekat Traveller! Eps. Cianjur [Situs Gunung Padang]

Perjalanan yang seharunya kami mulai tgl 2 Mei malam, akhirnya mundur menjadi tgl 3 Mei pagi. Saya, Shanti, Tifah, Prasena, dan Iqbal yang sudah terlanjur sampai di McD Kelapa Dua terpaksa menginap di sana demi menunggu Mamduh dan Somat datang. 

Kesal? Pasti! Bete? Banget! Terlebih, Bang Jajang ternyata sudah sampai di Puncak sejak pukul 9, dan seblak pesanan saya juga katanya sudah mengeras.


Berharap Bang Jajang bersabar menunggu kami dan tidak memilih pulang lagi ke Bandung. Seblaknya itu loooooh.....

3 Mei 2014
Sekitar pukul 6 pagi akhirnya Mamduh datang. Iqbal yang sempet ngambek karena Mamduh tidak bawa mobil, dan tangan kirinya yang masih terkilir plus rasa kantuk yang datang karena kurang tidur. Tapi akhirnya, Iqbal dengan tampang kusutnya mau meninggalkan McD. 

Tifah dengan Prasena, Shanti dengan Mamduh, saya dengan Iqbal. Somat? Dia menunggu di Jalan Raya Bogor. 

Bang Jajang yang sudah sejak malam sampai di Puncak, beberapa kali menanyakan "udah dimana?", dan selalu saya jawab, "di jalan".

Pemandangan dari warung sebrang Masjid At Taawun, Puncak

Sekitar pukul 10 pagi, rombongan Depok sampai di Masjid At Taawun. Somat mengisi perut dengan semangkuk mie rebus, sedangkan Iqbal menguras perut di toilet Masjid. Bang Jajang? Dia sudah pindah ke Masjid Citoto.

Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya rombongan Depok bertemu dengan bang Jajang dan seorang kawannya, a Rahman. Jadi inget ayat al-Quran, "fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban".

Oke! Karena kami semua mengejar waktu. Tanpa berlama-lama, kami melanjutkan perjalanan menuju Cianjur. Sampai di pertigaan Cibodas, ternyata ada razia. Alhasil Mamduh yang saat itu mengendarai motor Somat yang terkena tilang karena plat nomor belakang tidak ada, dan beberapa surat yang tidak lengkap. Saya dan Iqbal sedikit panik, karena ternyata Iqbal tidak memiliki SIM dan pajak motornya pun mati. Akhirnya Iqbal memilih untuk pura-pura nimbrung mengurusi Mamduh, dan saya yang bagian menyetir motor. Tapi, untungnya saya lolos dari pemeriksaan polisi.

-- Setelah Mamduh di berikan surat tilang kami pun melanjutkan perjalanan. Dan Iqbal yang merasa tertekan jika melihat polisi berdiri di tengah/pinggir jalan --

For Your Info!
Jika belum pernah ke Situs Gunung Padang ataupun Curug Cikondang, saya lebih menyarankan untuk bertanya pada penduduk sekitar, ketimbang berpatok pada GPS yang ada di smartphone.

- by Tifah -
Sekilas tentang Gunung Padang!
Situs Gunung padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warung Kondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks "bangunan" kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Sekitar pukul 12.30 siang, kami ber-9 sampai di Situs Megalith Gunung Padang.


Jangan lupa baca peraturan yang ada di lembar tiket sebelum bertindak, guys! ^^


Pose sebelum naik tangga!

Sebenarnya terdapat 2 jalur tangga menuju Situs Gunung Padang. Yang sedikit landai dan yang lumayan terjal. Awalnya saya memilih yang landai, tapi karena ada teriakan, "Masa anak gunung milihnya yang landai? Lewat sini lah!". Akhirnya kami semua memilih jalur yang lumayan terjal. Lumayan!

Sesampainya di atas, ternyata ada beberapa mamang yang sibuk menjajakan jualan mereka. Rujak bebek, air mineral, tissue, mie instan, cendol, dan lainnya. Mata kami benar-benar di suguhi daratan yang penuh bebatuan berbentuk balok. 


Kami memilih tempat yang teduh untuk meluruskan kaki, dan meluruskan hati. Tanpa lupa sedikitpun, saya langsung menagih seblak yang saya pesan ke Bang Jajang sejak kemarin. *Seblaknya ga sempet di foto, karena langsung diserbu para manusia kelaparan*

Ohiya, ternyata Bang Jajang dan A Rahman sedang puasa rajab. Subhanallah..

Foto favorit! Pohon yang tetap gagah sendiri diantara bebatuan
Hamparan bebatuan
Beberapa papan peringatan!
Kawasan Situs Gunung Padang terbilang bersih, di beberapa sudut sudah disediakan tempat sampah. Para pedagang pun ikut memelihara kawasan tersebut.


Girls in action!


Ada beberapa rombongan pengunjung yang datang hari itu. Gunung Padang ramai!

From top!

Lelaki L-M-N
#TaliKasih Mereka akhirnya dipertemukan
Puas berfoto, kami kali ini memilih turun melalui tangga yang landai. Ada yang bilang, "berangkat sama pulang jalannya jangan sama". OKE..




Sekitar pukul 2.30 siang, kami memutuskan untuk mengisi perut yang meminta haknya lalu melanjutkan perjalan menuju Curug Cikondang.

Somat, Mamduh, Prasena. Tersangka Pencuri Hati (?)

Next! 
Curug Cikondang..!!!

2 komentar: