Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Minggu, 29 Maret 2015

[Catper] Gunung Cikuray, Aku Datang....!! Part II

Heihooo....

Mari melanjutkan catatan pendakian Cikuray yang sebelumnya...
Belum baca? baca di sini...

Puncak Cikuray...
15 Maret 2014
05.00 WIB
"Selamat pagi......!!!"
Saya akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari tenda, setelah mendengar suara Gustya dan Ka Udin selesai shalat subuh.

Mba April masih belum mau keluar walaupun dia sudah terbangun lebih dulu dari saya, sedangkan Vita, masih tertidur pulas di dalam sleeping bag. Bang Peppy dan Ramdan sengaja kami ganggu agar bangun dan memulai masak "makanan selamat pagi" atau "kudapan sebelum sarapan". hehehe... (pokoknya, LAPAAAR!!!)



Salah nulis gelar.... -____-"
Vita dengan job barunya, "tulisin dong kakaaaaaaaa"
Bonus hari ini, PELANGIIII.....
good morning, de Arka..



Pose sebelum turun..! (Terima kasih, mas tenda sebelah)
Seperti rencana yang telah disepakati sebelumnya, kami harus turun selambat-lambatnya pukul 9.00 agar sampai di pos pendaftaran lebih awal dan sampai di Jakarta tidak terlalu larut, karena hari Senin, kami harus kembali bekerja di kantor masing-masing.

Bye.. Puncak Cikuray...

Perjalanan turun gunung kali ini lumayan cukup stabil, namun kami bertujuh tanpa sengaja terbagi menjadi 3 kelompok. Vita dan Bang Peppy sudah lumayan jauh di depan, karena mereka berlari. Saya dan Udin berada di urutan tengah. Lebih tepatnya, saya yang memaksa Udin untuk menemani saya karena sudah tertinggal oleh Vita dan Bang Peppy. Dan yang paling belakang, Gustya, Ramdan, dan Mba April.

Sampai pada di percabangan jalur Bayongbong dan Pamalayan.
Karena ada beberapa pendaki sebelumnya yang kami lihat mereka memilih turun via jalur Pamalayan, dan menurut mereka pun akan sampai di Pos Pendaftaran yang sama dengan waktu yang lebih singkat. Akhirnya Vita, mengajukan pendapat agar kami mencoba via Pamalayan, dan SEPAKAT! Kami coba!

Treknya lumayan terjal, waktu yang ditempuh sampai keluar hutan memang lebih singkat melalui jalur Pamalayan jika dibandingkan dengan jalur Bayongbong. Tapiii..... (Hmm... Nanti kalian tahu, setelah selesai membaca catper ini).

Pukul + 11.00 WIB
Saya, Vita, Udin, dan Bang Peppy bersantai sambil menunggu rombongan terakhir yang tertinggal jauuuh.
lets take a picture!!
"Hai langit... Kau tampak dekat, namun tetap tak bisa ku gapai." (Untuk mu, sang Langit ku)
Dan, di tengah asik foto-foto, tiba-tiba Gustya datang sambil berlari dengan raut wajah panik. "Bang, April kakinya keram, kiri-kanan, ga bisa jalan". Kami berempat ikut merubah raut muka, dan Bang Peppy bergegas kembali ke atas bersama Gustya.

Sekitar 15 menit kemudian, Bang Peppy datang dengan Mba April yang di gendong di punggung. Gustya dan Ramdan mengikuti dari belakang. Untungnya medan selanjutnya sudah lebih mudah, hanya jalur tanah merah. Kami istirahat sambil mengembalikan kondisi Mba April, menunggunya sampai kaki Mba April lebih baik.

Oke. Kaki sudah siap. Lanjuuuut....!
Bang Peppy berjalan di depan dengan  Mba April. Vita membawa daypack Bang Peppy, dan miliknya. Ramdan membawa daypack saya dan cerrielnya, sedangkan saya bertugas membawa daypack Mba April.

Jalan...jalan..jalaaan... teruuuuus jalan...
Kami akhirnya sampai di perkebunan penduduk, tanaman kentang dan kopi. Ada beberapa ibu-ibu yang sedang memanen kentang dan menggendong sekarung besar kentang, dan saat saya tanya berapa kilo beratnya, beliau menjawab "40 kiloan neng, mau coba?", sambil tetap tersenyum. WHAAAAAAT??? Saya salut!! dan beberapa kali ada bapa-bapa yang membawa 3-4 karung berisi kentang yang di taruh di jok belakang motornya, berarti jika dihitung motor itu membawa 120-160 kg kentang. OMG!!!

I believe I CAN'T fly!!

 + 12.00 WIB
 Istirahat dan mengisi perut dengan roti dan beberapa biskuit sambil tersadar pada kenyataan bahwa "POS 2 ADA DI SEBERANG BUKIT!!!!", paiiiit..!! niat hati mau cepet sampe bawah, eh ternyata yang dituju ada di sebelah.


di foto sama kaka Udin, ga tau deh ngeliatin apa. -__-"
Kondisi sudah kembali normal, kami melanjutkan perjalanan turun. Yang entah akan selesai di mana. Saya dan Gustya memilih jalan paling akhir, karena.....mau foto-foto. hehehe..

Tapi, ternyata daypack milik saya sengaja di tinggal oleh Ramdan, dan daypack mba April yang tadi saya bawa, masih menjadi tanggungan saya. Diberi pilihan oleh Gustya, 1. Bawa ceriel miliknya yang lebih mirip kulkas mini dan kantung sampah beserta isinya, atau 2. Bawa dua daypack. Dan, setelah menimbang, mengukur, memilah saya putuskan ambil yang 2!!

OKE! DEAL!!


Open P.O ka.. Cover cerriel "Gunung Bukan Tempat Sampah" dari Trash Bag Comunity

Masih belum terlihat...
Disini saya baru menyadari bagaimana sulitnya mendaki dengan membawa daypack depan, dan belakang. Ini baru daypack, bagaimana yang membawa cerriel depan-belakang? Kalian... Mmmm.. saya, bahkan tidak dapat melihat tanah yang ada di depan kaki saya. Jadi, harus berjalan sedikit miring agar tidak salah menaruh kaki. Salut pada kalian, para pendaki yang rela membantu kawannya. Terima kasih karna Tuhan masih melindungi orang-orang seperti kalian.

Pukul 14.00  WIB
Akhirnya, kami bertujuh sampai di pos pendaftaran. Kami disambut oleh wajah Endar yang masih cengengesan. Cerita ini-itu kenapa kami bisa sampai turun lebih lama, dan pesan minuman hangat dan makan mie instan beserta beberapa gorengan sebagai penganjal lapar sambil istirahat.

Penampakan Ndar, 45 derajat dari belakang. hehe..
Coba tebak kaki saya yang mana?

Gangguin~!!
Gangguin part 2~~!!


 

Ganguin part 3~~!!
Sekitar pukul 15.00, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat angkot charteran kami yang terparkir tidak jauh dari pos pendaftaran.

Bang Peppy & Vita (yang belakang cuma numpang lewat).


Karna sopir angkotnya tadi sempat papasan dengan kami, tapi beliau malah meneruskan ke pos pendaftaran dan memberikan kunci angkotnya pada kami. Baiklaaaah.... Mungkin, ia lelah..

Dua puluh menit kemudian, barulah kang Sopir datang, dan mulai menyalakan mesin angkot lalu ANGKOTNYA BISA JALAAAAN....!!

Tapi, belum sampai setengah jalan, ternyata ban angkot kempes alhasil kami harus menunggu angkot ke bengkel. 

Si kembar "tai lalat" (sengaja nulis tai nya ga pake caps lock)
Para remaja tanggung! hehehe
Susu di dalem ember!! WOW...!
Rejeki anak sholeh, di saat nunggu angkot pergi ke bengkel ada banyak ibu-ibu membawa ember dan ternyata isinya susu murni, dan beberapa menit lagi, mereka akan menyetorkannya pada petugas KUD. Dan, Bang Peppy berniat membeli susu tersebut, namun ternyata harus ke petugas KUD, dan super W.O.W lagi, ternyata harganya hanya Rp 4000 per liter, so Bang Peppy beli 2 liter (exclude the storage device *anak IT*) hahaha..


17.00 WIB
Angkot baru pulang dari bengkel dan kami segera ambil posisi masing-masing. Vita dan Bang Peppy di samping supir (yang sedang bekerja.. mengendarai angkot supaya baik jalannya~~). NEXT!
Susunan duduk di kursi 6, Ramdan, Mba April, Iwan, Ka Udin. Di kursi 4, Ndar, Topan, Zainal, dan Gustya. Sedangkan saya, di tengaaaah!! duduk di atas ceriel dan BISA SELONJORAN! enak kan jadi cewe? Hahahaha... Ets, ada tapinya.. Jangan seneng dulu, karena saat angkot melalui turunan otomatis tumpukan ceriel dan daypack di paling belakang akan terdorong ke depan macem "SDLC water fall" gitu, dari atas terus ke bawah (perumpamaannya ga nyambung). 
Dan perjalanan menuju Jakarta pun dimulai.. 
Selamat tidur... ^^
 
Kartu nama pak Yudi

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba dalam amanah, keikhlasan dan kejujuran. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah AKU PUNYA ALLAH Yang Maha Segalanya”Ali bin Abi Thalib ra



Terima kasih pada kalian, teman seperjalanan pendakian Gunung Cikuray...!!


1 komentar:

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is ready -

    Plus, making profit with it is as easy as 1..2..3!

    Follow the steps below to make money...

    STEP 1. Tell the system which affiliate products the system will push
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (it ONLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the system grow your list and sell your affiliate products all for you!

    So, do you want to start making money?

    Click here to launch the system

    BalasHapus