Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Kamis, 24 Oktober 2013

Gn.Prau - Dieng. Dari Golden Sunrise Sampai Se-dus Carica!! (Part II)

Kami memutuskan untuk istirahat sebentar di warung yang ada, menyantap satu cup popmie harga Rp 5000. Tidak jauh dari warung tersebut ada tulisan “Batas Ojek Tas”, dan kata Mas Pi memang ada ojek yang bersedia mengangkut pendaki atau barang-barang saja sampai disini dari bawah (entah bawahnya dari sebelah mana) dengan tarif Rp 10.000.

dokumentasi : shinta
Selesai mengisi perut, kami meneruskan perjalanan. Mulai masuk ke sawah milik penduduk, ada tanaman kol, wortel, dan daun bawang. 


Sekitar pukul 7 malam, saya, Siska, dan Pahala sampai di puncak Gn.Prau setelah tertinggal jauh dari Babe, Mba Yetti, Mba Olin, Laras, Ryan, dan Hafid. Sedangkan Gustya, Medya, Athifah, Hesti, dan Mas Pi masih tertinggal lumayan jauh dari kami. Karena tidak ingin dikuasai oleh hawa dingin, saya mulai membantu Ryan untuk mendirikan tenda. Tapi, baru saja akan selesai 1 tenda kami dirikan, Mas Pi baru tiba di puncak dan menyarankan kami untuk mendirikan tenda sedikit di bawah, agar tidak terlalu dingin. Alhasil, kami mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang disarankan Mas Pi. Tenda diangkat oleh Ryan, Hapid, dan Pahala.

Semua tenda sudah berdiri, ada 4 tenda di komplek kami. Tenda Remaja (Saya, Siska, Hesti, Medya, Athifah), tenda Mama (Babe, Mba Yetti, Mba Olin, Laras), tenda Pria (Pahala, Gustya, Hapid, Ryan), dan tenda Ninja Kids (Mas Pi dan beberapa anak kecil yang biasa ikut dengan Mas Pi).

Babe dan penghuni tenda Mama sibuk masak air dan makanan untuk Ninja kids, sedangkan di tenda Pria, Gustya juga sibuk memasak air untuknya dan untuk penghuni tenda Pria dan tenda Remaja.

Setelah mengganti pakaian, shalat, dan makan mie (lagi), sekitar pukul 10 malam, Saya, Athifah, hesti, dan Siska langsung kembali ke tenda untuk tidur. Biasanya kami tidak pernah tidur selarut ini saat pendakian.

12 Oktober 2013
Saya mulai terbangun saat terdengar suara penghuni tenda Pria, entah sudah jam berapa tapi matahari belum terbit. Setelah Saya dan Gustya shalat subuh berjamaah, satu per satu penghuni tenda mulai bangun dan dibangunkan karena sudah pagi.

Babe dan penghuni tenda Mama segera mencari spot yang pas untuk menyaksikan Golden Sunrise yang kata Mas Pi sebentar lagi akan muncul, dan akhirnya saya dan yang lain menyusul Babe. Dan, Golden Sunrise muncul, hampir semua pendaki mengabadikan peristiwa yang sudah menjadi ciri khas dari Gn.Prau tersebut. Walaupun kata Mas Pi, pagi ini tidak terlalu bagus karena tertutup awan, tapi Golden Sunrise yang saya lihat sudah cukup membangkitkan mood saya pagi ini. Nanti, saya harus kembali ke sini. Melihat Golden Sunrise di temani teh hangat dan mungkin bersama suami. ^^

Golden sunrise... ^^
Mataharinya malu..


Lumayan lelah berpose di tempat menyaksikan golden sunrise (foto masih banyak di facebook), kami pindah area, ke tempat yang bisa melihat talaga warna dari ketinggian. Semua berkat informasi dari Mas Pi..

Naik-naik ke bukit lagi, untuk liat Talaga Warna

Talaga warnanya terihat kecil....
Oke oke... Mulai panas, pertanda sudah semakin siang. 

Kami siap-siap untuk masak brunch (breakfast - lunch). Menunya, nasi putih, telur dadar, sayur sop, dan taburan abon. Yummy....

FYI, ukuran sayuran Dieng ternyata jumbo!!!

Persiapan masak.. Yang ngeteh dan ngopi dipersilahkan... 

Pose bersama NINJA KIDS~

Buah berry hasil buruan NINJA KIDS. Rasanya asem-seger.

Efek makan buah Berry, MERAH deh bibirnya.
Selesai makan, repacking, dan membereskan  sampah + membawanya kembali, kami segera turun gunung. Tapi track kali ini berbeda dengan pendakian kemarin, kami memilih untuk turun ke Dieng, melewati bukit teletubies dan padang lonte sore.


Jangan lupa baca yang ini :
Part I : http://tanyashinta.blogspot.com/2013/10/gnprau-dieng-dari-golden-sunrise-sampai.html
Part III :
http://tanyashinta.blogspot.com/2013/10/gnprau-dieng-dari-golden-sunrise-sampai_25.html
part IV :
http://tanyashinta.blogspot.com/2013/10/gnprau-dieng-dari-golden-sunrise-sampai_26.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar