Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Sabtu, 28 September 2013

Mengenal Telematika



Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa telekomunikasi merupakan gabungan dari telekomunikasi dan juga informatika. 
  • Telekomunikasi merupakan gabungan dari kata Tele dan Komunikasi. Telekomunikasi dapat diartikan sebagai teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain.
  • Informatika merupakan gabungan dari kata Informasi dan Teknologi. Informatika adalah ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa telematika adalah sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi jarak jauh, yang menyampaikan infomasi satu arah, maupun timbal balik dengan sistem digital yang mengacu pada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi.

Sabtu, 21 September 2013

Inilah Caraku Mencintai Mu.. [Part II]


Andin, Vita, Lita, Ial, Zaky, dan Andra masih duduk ditempat yang sama. Sepertinya mereka sudah meminum cangkir kopi kedua mereka, dan sempat memesan beberapa cemilan yang tersedia di café.
“Maaf lama. Client gue nelpon tadi”, aku kembali duduk di kursi ku. Meminum kopi yang sekarang sudah dingin karena ku tinggal lama. Mengambil beberapa cemilan yang tersedia di meja. Aku dan Tyo kembali duduk berdampingan, dia kembali sibuk dengan ponselnya.
“Iya, nggak apa-apa Tita. Tapi tumben mau ngangkat, biasanya lu paling males diganggu client kalo bukan jam kerja”
“Client gue yang ini termasuk orang penting, jadi mau nggak mau, gue kudu jawab”, aku mencoba mengelak perkataan Vita. Aku memang tidak pernah mau menjawab telepon client diluar jam kerja, dan mereka semua tahu kebiasaanku.
“Guys, gue ngadain acara silaturahmi ini untuk minta maaf karna kemaren gue udah 2 kali nggak bisa ikut hiking bareng kalian. Bukan karna gue sok sibuk, tapi emang karna kerjaan gue kali ini nggak bisa di tinggal. Lusa gue bakal Jambi, dan insha allah, setelah pulang dari Jambi gue bisa hiking bareng kalian lagi”
Aku terdiam mendengar perkataan Tyo barusan, menahan air mata yang tiba-tiba terus mendorong ingin keluar. Tyo hanya akan pergi ke Jambi untuk beberapa saat, seharusnya aku tidak perlu sedih. Aku dan Tyo tidak memiliki hubungan khusus, bahkan untuk sekedar bertukar kabar pun tidak kami lakukan selama ini. Sekarang, apa alasan ku menangis.
“Tita, lu kenapa?”, Lita memegang tangan kanan ku, menyadarkan ku.
“Hah? Nggak ko. Kenapa emangnya?”
“Mata lu merah, Ta”
Aku sedikit kaget mendengar perkataan Lita, dan segera mengeluarkan cermin berwarna ungu muda dari tas ku.
“Oh, tadi gue sempet kelilipan pas di atas, terus gue sempet kucek-kucek mata. Merah deh jadinya. Gue ke toilet dulu ya”. Aku meneteskan beberapa tetes obat mata ke mata ku, dan segera kembali berkumpul dengan yang lain.
Kami bersembilan kembali menyusun rencana untuk pendakian berikutnya, tidak untuk waktu dekat ini melainkan untuk 4 bulan yang akan datang.
*** 

Jumat, 20 September 2013

Inilah Caraku Mencintai Mu... [Part I]


Aku sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Utara. Aku selalu berangkat subuh dan pulang malam, semua karena kemacetan di Jakarta. Aku memilih mengendarai motor matic ku untuk bekerja agar lebih mudah terlepas dari kemacetan. Hari ini aku akan menemui teman-teman lama ku, Andin, Vita, Zaky, Andra, Ial, dan Tyo. Sejak pendakian pertama kami, kami menjadi sering hiking bersama. Walaupun tidak terlalu rutin, tapi kami selau saja mengusahakan untuk mendaki bersama. Kami sering menghabiskan weekend bersama, di cafe, di gunung ataupun di pantai, hanya untuk sekedar mengobrol dan merencakan perjalanan bersama.

Beep!
 Pulang jam berapa?
Kata anak-anak kumpul di Zoo Café jam 8
From : Lita

Lita sekarang menjadi seorang guru SMK di bilangan Jakarta Timur, pekerjaan yang sangat berbeda dengan ku. Dia tidak perlu berangkat pagi dan pulang malam seperti yang aku lakukan selama ini. Kami berdua sudah memilih pisah dengan orang tua. Kami tinggal di rumah kontrakan yang tidak terlalu besar di Depok. Sejak ayah ku pensiun, ibu lebih memilih untuk tinggal di Desa, tempat beliau dilahirkan.

Ini udah pulang, paling sampe Depok jam 7.
Beep!
Oke. Gue tunggu di rumah ya.

***

Rumah dengan cat berwarna ungu muda dengan kusen yang berwarna putih, selalu membuat ku nyaman berada di dalamnya. Ya, itu adalah rumah yang aku dan Lita kontrak sejak setahun lalu. Beberapa tanaman hias berwarna hijau tersusun rapi di halaman depan. Akuarium yang berisi dua ekor kura-kura kecil ikut menghiasi halaman depan rumah ini. Lita sedang memanaskan mesin mobil sedan berwarna silver yang terparkir di depan rumah. Mobil tua yang kami beli dengan cara patungan beberapa bulan lalu.
Aku mengenakan kaos putih panjang yang sedikit longgar dengan corak garis biru disekitar lengan, jeans berwarna biru pudar, ditambah dengan sepatu kets berwarna coklat. Sedangkan Lita, dia mengenakan pakaian yang lebih feminim, dan wedges pink muda dengan hiasan pita kecil.
Andin sama Vita mau bareng nggak?”, aku menoleh pada Lita yang ada di balik kemudi, dia yang menyetir kali ini.
“Katanya nggak, mereka langsung kesana. Tyo gimana?”
Aku terdiam beberapa saat mendengar nama itu. Tyo, dia sudah dua kali tidak hadir dalam acara hiking kami. Dia sibuk dengan pekerjaannya sekarang, dan aku juga sudah tidak pernah berkomunikasi lagi dengannya.
“Woy, ditanya. Malah diem. Gimana?”, Lita menyadarkan ku dari lamunan.
“Nggak tau. Udah langsung ke Cafe aja”, aku tidak ingin banyak berbicara tentang Tyo saat ini.
Mobil kami sudah meluncur keluar komplek dan aku mulai menyalakan musik, pertanda aku ingin istirahat dan tidak ingin berbicara. The Day After Tomorrow yang dinyanyikan oleh Saybia menjadi lagu pengiring kami. Lagu yang membuat aku mengingat masa-masa saat aku pertama kali menyukai Tyo, dan juga masa-masa saat aku bersikeras menghilangkan rasa suka ku padanya.

Jumat, 13 September 2013

Situs Gunung Munara, Rumpin, Bogor.


Puncak Munara (foto ini dari : Mba Heni)

Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan salah satu situs sejarah yang satu ini, termasuk saya. Situs Gunung Munara terletak di daerah Rumpin, Bogor, tidak jauh dari Parung. Ketinggian gunung munara dibawah 2000 mdpl, hanya memakan waktu 2-3 jam untuk sampai ke puncaknya (tanpa foto-foto).

Saya, Shanti, Nova, Gustya berangkat dari Depok, dan bertemu rombongan yang lain di pertigaan Parung (dekat pasar). Setelah semua sudah lengkap, kami baru melanjutkan perjalanan ke daerah Rumpin. Awal perjalanan kami masih disuguhkan aspal bagus, namun semakin jauh dari Parung, kami mulai bertemu dengan jalan aspal berlubang, pasir, dan truk-truk besar yang mengangkut batu dan pasir. 

Ohiya, jangan bingung jika membawa motor ke sana, karena kalian bisa menitipkannya di rumah pak RT atau di rumah warga. Kami memulai perjalanan pukul 10 pagi, cukup panas dan membuat kulit terbakar (jangan lupa pakai sunblock). 

Pertama, kalian akan melewati jembatan beton yang kondisinya sedikit menyeramkan buat saya, jembatan yang sudah mulai retak di ujung-ujungnya, dan sedikit menjorok ke bawah. Tapi, insha allah masih aman. Dari situ kami mulai masuk ke daerah perkebunan warga dan mulai masuk ke hutan. Sepanjang perjalanan menuju puncak munara, terdapat warung-warung kecil. 

Senin, 02 September 2013

Cinta Adalah Fitrah...

Saya adalah seorang muslimah yang masih dalam tahap belajar. Sering saya mempertanyakan "apakah dosa jika seorang muslim jatuh cinta?". Oleh karena rasa penasaran yang saya miliki, saya lebih memilih mencari jawaban dengan cara membaca bahasan mengenai cinta dalam cara pandang islam ketimbang bertanya pada orang lain. Maklum saja, jika saya bertanya tentang cinta pada lingkungan saya, mereka lebih banyak yang menjawab menurut cara pandang mereka, bukan cara pandang Islam.

Setelah membaca sebuah buku yang bertema cinta, akhirnya saya tahu bahwa cinta adalah fitrah, karena cinta itu suci. 

Nah, karena cinta adalah fitrah, maka kita yang berkewajiban untuk menjaga kesucian cinta itu. 

Ada beberapa kalimat yang saya sempat kutip dari beberapa buku, dan bahan bacaan yang telah saya baca beberapa waktu lalu.

"Tak ada cinta yang buruk. Tak ada cinta yang salah. Tak ada cinta yang haram. Cinta adalah fitrah dari Tuhan atas seluruh makhluk-Nya. Cinta adalah kesucian yang kehadirannya menghajatkan sucinya diri manusia. Jika kau mencintai seseorang yang justru membuat dirimu durhaka kepada Tuhan. Percayalah bahwa itu bukan cinta. Karena selamanya cinta itu suci. Selamanya, cinta hanya mengajak pada ketaatan kepada pencipta."

Minggu, 01 September 2013

Karena Aku......Wanita..!!

Hai para wanita hebat diluar sana....
Salam cantik dari saya.....  #apaini

Setelah seharian mengerjakan pekerjaan rumah tangga, karena mama sudah tidak memakai jasa asisten rumah tangga (ART) sejak sebulan lalu, dan saya anak perempuan satu-satunya yang masih menganggur di rumah karena kampus masih libur. Jadilah, hampir setiap hari saya yang mengerjakan semuanya (kecuali kalau mama di rumah).  Sebulan ini saya kembali menyadari betapa berjasanya orang-orang yang selama ini membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Ya, seperti asisten rumah tangga.

Mama dan asisten rumah tangga, mereka sangat berjasa!! 

Sebagai seorang wanita, seharusnya kita bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sendiri (kalau sudah menikah, ditambah ART mudik).

Coba deh, sekarang kalian cek apa saja pekerjaan rumah tangga yang kalian bisa.
  • Masak?
  • Cuci baju?
  • Cuci piring?
  • Nyapu + ngepel?
  • Menguras bak mandi? 
  • Beresin kamar?
  • Mengatur barang-barang di rumah?
  • Beresin isi lemari?
  • Mengurus anak?