Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Sabtu, 22 Agustus 2015

[Catper] Pendakian Gunung Prau edisi 2015 Sponsored by Urban Trip Project

Masih dapat sedikit saya ingat perjalanan dua tahun lalu saat pertama kali menginjakkan kaki di Dieng bersama beberapa teman untuk mendaki gunung Prau dan berjalan kaki menuju beberapa tempat wisata yang ada di sana bahkan bermalam dan memasak di Basecamp Petak Banteng saking harus hematnya.



Hari ini saya akan memulai kembali perjalanan menuju tujuan yang sama dengan cara yang berbeda dan rekan yang juga berbeda.

Jakarta, 14 Agustus 2015
+ 21.00 wib
Saya, Ika, Dicky, Yasir, dan Renaldi menjadi peserta paling akhir dari sekian peserta yang ikut dalam Open Trip yang diadakan oleh UTP (Urban Trip Project) kali ini. Seharusnya kami berangkat pukul 20 dan saya baru datang pukul 21.

Hampir 70% yang ikut trip ini adalah karyawan BII Senayan bagian IT, jadi meeting point berada di Sentral Senayan 3. Dan karena hari ini saya sengaja cuti, jadi saya baru berangkat ke kantor pukul 5 sore menggunakan jasa GO-JEK (Depok - Senayan Rp 15.000 *masih harga promo*) . Sampai di kantor pukul 6, lalu shalat, makan, packing, dan belanja logistik yang masih kurang. Sebenarnya sudah beres dari pukul 8, tapi tidak segera turun dan ke bus yang sudah terparkir sejak pukul 6.


----- perjalanan menuju Dieng, tidur, ngemil, mampir ke rest area, shalat subuh, ngemil lagi, ngobrol -----

Sabtu, 06 Juni 2015

Camping Ceria dan Main Air di Pulau Semak Daun...!!!

Jakarta, 30 Mei 2015

Pukul 06.00 wib
Saya, mba Eka, dan Mba Bella berkumpul di kantor (Sentral Senayan III) pukul 06.00 untuk berangkat ke Pulau Pramuka bersama rekan lain yang tergabung dalam trip dari Kemang Adventure. Berdasarkan itinerary yang telah saya terima dari Babe, kami harus sudah sampai di Muara Angke pukul 07.00. Jadi, kami bertiga bergegas mencari taxi menuju Muara Angke.

Selamat Datang di Pulau Air
Sesampainya di Muara Angke, ternyata baru Boy dan rekannya yang sudah datang, sedangkan rombongan lain masih dalam perjalanan menuju TKP. Saya, Mba Eka, dan Mba Bella memilih untuk sarapan sambil menunggu rombongan. Selesai sarapan barulah kami menuju ke Pom Bensin yang menjadi meeting point rombongan.

Pukul 09.00 wib
Rombongan kami akhirnya muncul, kurang lebih 30 orang yang ikut dalam trip ini dan banyak wajah yang tidak saya kenal, bahkan sampai sekarang saya lupa nama-namanya. (maafkan saya....)


Setelah meng-absen daftar nama peserta trip dan lengkap, barulah kami memulai perjalanan menuju Pulau Semak Daun. Kami naik kapal ke Pulau Pramuka, untuk transit dan ishoma sejam lalu melanjutkan naik perahu menuju Pulau Semak Daun. 


Sebelum sampai di Pulau Semak Daun, kami diving di Pulau Air. Katanya, saat laut pasang Pulau Air akan terendam oleh air laut, itulah alasan kenapa dinamakan Pulau Air. Kami juga diberikan pengarahan tentang cara diving yang benar. 

Kamis, 14 Mei 2015

[Catper] Papandayan & Impian Dua Tahun Silam..

Heihoo.... 
Selamat datang, silahkan masuk, sendalnya ga usah di lepas ya... Anggap aja rumah sendiri.. *buka pintu sambil senyum lebar melebihi kuda*

Ssst... Akhirnya saya ke Papandayan loooh!! Sedikit norak sih, tapi harap maklum ya. Papandayan punya daya tarik sendiri bagi saya. Sebenernya, impian asli ke Papandayan sih sama calon imam keluarga kelak, tapi karna sampai sekarang sang imam masih saja bersembunyi di belakang layar, saya belum bisa mewujudkannya. Hiks... #miris

Camp David, Papandayan
Ah iya, sebenarnya Papandayan adalah pengobat rasa sakit hati saya dengan rencana pendakian ke Gunung ini sekitar 2 tahun lalu. Beberapa hari sebelum keberangkatan kesehatan saya menurun, dan berakhir dengan perawatan di Rumah Sakit (padahal hanya karna tifus, sekalian check-up keseluruhan dan ternyata ada hasil rontgen tulang ekor dan punggung yang SEHARUSNYA di konsultasikan lebih lanjut, tapi sampai sekarang saya tidak pernah konsul kembali tentang hasilnya). Hehehe.. bandel...

Okey.. NEXT!

Awal rencana pendakian Papandayan sebenarnya tercetus begitu saja setelah saya dan Dimas dkk kulineran di Bogor. Kami memutuskan tanggal 8 Mei 2015 sebagai tanggal baik bagi isi dompet.

Minggu, 29 Maret 2015

[Catper] Gunung Cikuray, Aku Datang....!! Part II

Heihooo....

Mari melanjutkan catatan pendakian Cikuray yang sebelumnya...
Belum baca? baca di sini...

Puncak Cikuray...
15 Maret 2014
05.00 WIB
"Selamat pagi......!!!"
Saya akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari tenda, setelah mendengar suara Gustya dan Ka Udin selesai shalat subuh.

Mba April masih belum mau keluar walaupun dia sudah terbangun lebih dulu dari saya, sedangkan Vita, masih tertidur pulas di dalam sleeping bag. Bang Peppy dan Ramdan sengaja kami ganggu agar bangun dan memulai masak "makanan selamat pagi" atau "kudapan sebelum sarapan". hehehe... (pokoknya, LAPAAAR!!!)


Minggu, 22 Maret 2015

[Catper] Gunung Cikuray, Aku Datang....!! Part I

13 Maret 2015

puncak Cikuray + tulisan untuk Ibu

19.30 WIB
Saya sudah tiba di Sta. Pasar Minggu dan menunggu Gustya menjemput untuk berangkat bersama ke Terminal Kampung Rambutan. Saya hanya membawa daypack berisi pakaian ganti dan sebuah tas jinjing berisi sleeping bag, dan mengenakan sepatu running trail yang saya pakai ke kantor hari itu. Sekitar setengah jam kemudian, Gustya baru sampai sambil membawa tas cerriel miliknya yang lebih cocok saya bilang "kulkas". Selama perjalanan dari Sta. Pasar Minggu sampai Kamp. Rambutan saya yang kebagian menggendong si kulkas di punggung, lumayan untuk menyandar, tapi harus lebih hati-hati, karena bisa jadi saya yang jungkir ke belakang karena terbawa angin.

20.30 WIB
Setelah memarkir motor, saya dan Gustya berjalan ke "tempat biasa", ternyata sudah ada Bang Peppy dan Vita. Lalu muncul lagi Ramdan, dan mba April. Terakhir, ka Udin yang datang. Setelah lengkap ber-7, kami semua bertemu dengan anak buah pa Yudi (Juragan angkot charteran untuk para pendaki). Dan ternyata, kami harus menunggu 4 orang lagi yang satu angkot dengan kami (Endar dkk).

Sejam...dua jam... dan akhirnya yang namanya Ndar muncul dengan tampang tak bersalah, sambil menawarkan beberapa buah rambutan kepada kami. Niat hati mau menolak, namun lambung butuh umpan untuk terus bergerak, alhasil "boleh... sini minta", dan nomnom.. rambutan masuk ke perut.

Kata Ndar, 3 temannya yang lain masih "tersesat". Hafiuh....
Dan akhirnya sekitar pukul 23.30 WIB kami lengkap bersebelas dan memulai perjalan menuju Garut!

Sabtu, 28 Februari 2015

#OneDayTrip Gunung Batu, Jonggol

Apa yang ada di pikiran kalian kalo saya sebut kata "JONGGOL"?? 
Kebanyakan orang akan tertawa sambil menjawab dengan kalimat "Wakwaw" atau "Bapa Mana?" dan sebagian lainnya, hanya akan bertanya "jonggol tuh dimana?".

pemandangan dari atas Gunung Batu

Terlepas dari itu semua, saya akan berbagi ulasan tentang sebuah Gunung (mungkin lebih tepat kita sebut Bukit) di daerah Jonggol, perbatasan antara Bekasi dan Bogor, namanya Gunung Batu.

Lama perjalanan dari Depok menuju Gunung Batu sekitar 1,5 - 2 jam dengan motor (tergantung kecepatan anda membawa kendaraan). 

Saya dan seorang teman saya (Gustya) berangkat dari Kelapa Dua Depok sekitar pukul 10.30 pagi menggunakan motor, karena Gustya 2 hari sebelumnya sudah pernah ke sana, jadi kami saya tidak terlalu repot untuk mencari rute ke lokasi. Kami mengambil rute via cibubur agar lebih hemat waktu. Kendala utama hanya saat ada jalan rusak di jalan besar menuju Jonggol, namun akses menuju Gunung Batu itu sendiri kondisi jalannya masih dalam keadaan beraspal, masih bagus, dan tanpa tanggul jadi anda tidak terlalu sering mengambil rem. 

Kamis, 04 Desember 2014

Seo Shin Ae, Kim Sae Ron, Kim Hyang Gi \(^o^)/

Annyeong everybody...!!!

Untuk para penikmat drama korea, pasti nggak asing lagi dengan ketiga artis cilik ini. Seo Shin Ae, Kim Sae Ron, dan Kim Hyang Gi bermain dalam drama series korea yang sama, yaitu The Queen Classroom.


Sekilas profile mereka...

Seo Shin Ae

Dalam drama series 'Thank You - 2007"

Dalam drama series "The Queen Classroom - 2013"
Dalam drama Thank you ia berperan sebagai Lee Bom, seorang anak yang terkena penyakit AIDS karena kesalahan seorang dokter. Sedangkan pada The Queen Classroom ia berperan sebagai Eun Bo Mi, gadis pendiam namun memiliki bakat dalam menggambar manga.

Minggu, 09 November 2014

Menggapai Puncak Manglayang 'si kecil cabe rawit'

Perjalanan ini berawal dari ajakan seorang teman saya, Gustya. Dia akan mendaki 'tek-tok'  Manglayang. Saya pikir manglayang adalah tempat wisata seperti Gunung Padang makanya saya bersedia ikut dalam trip kali ini, namun ternyata setelah saya cari tahu, Manglayang adalah salah satu gunung di Bandung dengan ketinggian 1.818 mdpl. Banyak catatan pendakian membahas tentang gunung yang di sebut Si Kecil Cabe Rawit, karena trek menuju puncaknya yang lumayan terjal.

31 Oktober 2014
Sekitar pukul 15.00 Gustya menjemput saya di rumah dan segera berangkat ke Terminal Kampung Rambutan. Sampai disana ternyata Bang Peppy sudah menunggu di tempat biasa. Ngobrol ini-itu sambil menunggu bus jurusan Bandung datang. 

+ 17.30 WIB
Kami naik bus Primajasa jurusan Bandung, namun ternyata bus tersebut tidak jadi berangkat ke Bandung karena sepi penumpang. Akhirnya kami bertiga di oper ke bus jurusan Garut dengan ongkos Rp 40.000/orang.

+ 20.00 WIB
Bus sampai di Padalarang, dan kami bertiga dioper ke bus jurusan Leuwi Panjang (tanpa membayar kembali).  Dari terminal Leuwi Panjang kami naik angkot jurusan Cicaheum, namun di tengah jalan kami di oper ke angkot lain (bayar Rp 4000), belum juga sampai Cicaheum, kami bertiga di oper kembali ke angkot lain (kembali bayar Rp 2000). Dan akhirnya setelah 3 kali ganti angkot kami sampai Cicaheum (bayar Rp 2000).

+ 22.00 WIB
Kami bertiga bertemu dengan Zahra, kenalan Gustya di 'dumay' sekaligus yang akan menjadi guide kami. Belanja ini-itu di minimarket Cicaheum. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Jatinangor dengan angkot (lupa jurusan apa, pokoknya bayar Rp 4000)


1 November 2014
Kami memulai pendakian dengan berjalan kaki dari perempatan Unpad Jatinangor karena tidak ada kendaraan yang bisa kami tumpangi.

--- lumayan jauh ---

Setelah 2 jam berjalan kaki, kami mampir ke mushola yang kami lewati untuk shalat dan tidur. Lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 1 sekitar pukul 3.30 pagi agar kami bisa shalat subuh di sana.

Zahra & Saya sebelum pendakian.

Pukul 06.00 wib
Kami memulai pendakian menuju puncak Manglayang setelah sarapan di warung terdekat (gorengannya Rp 2000/3 pcs). Trek pendakian yang terus mendaki dengan kemiringan yang lumayan terjal. selama pendakian pun tersaji berbagai jenis kriteria pijakan yang beragam, ada tanah merah, akar, pasir, hingga bebatuan, semua lengkap di sana.