Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Minggu, 05 Januari 2014

Let's Cooking! Donat Kampung

"Bagi seorang muslimah, pekerjaan rumah lebih memuliakan"

Itulah yang membuat saya mulai semangat untuk lebih banyak belajar masak, khususnya kue dan makanan lainnya. Dapur bukanlah tempat asing bagi saya, karena sejak SD saya sudah di wajibkan untuk biasa di dapur (hanya menyalakan kompor atau membantu mama di dapur). Mama bukan termasuk wanita yang pandai memasak, tapi beliau selalu mengajarkan anak-anaknya untuk memperhatikan mama jika memasak. "Masak itu gampang, yang penting ada bawang merah, bawah putih, cabe, garem. Gampang kan?". Begitulah mama.

Oke. Kembali pada topik awal. 
Rabu kemarin (1 Januari), saya mencoba membuat donat. Hanya donat kampung ala Indonesia.

Start!
Mulai dari cari-cari resep di internet, sampai tanya sana-sini untuk tips saat bikin adonannya biar berhasil.

Bahan yang dibutuhkan!
500 gram tepung terigu
50 gram susu bubuk
11 gram ragi instan (1 bungkus kecil)
100 gram gula halus
75 gram mentega
1/2 sendok teh garam
4 butir kuning telur
100 ml air dingin 


Mari membuat! 
1. Campur tepung terigu, gula halus, susu bubuk, dan ragi instan, lalu aduk rata.
2. Masukkan kuning telur, dan air dingin, lalu uleni hingga rata dan setengah kalis. 
3. Tambahkan mentega dan garam, uleni hingga benar-benar kalis. Diamkan 15 menit.
4. Bentuk adonan menjadi bulat. Diamkan kembali hingga 20 menit, sampai terlihat mengembang.
5. Buat lubang kecil di tengah, lalu goreng dengan minyak panas dengan api sedang, hingga warna donat berubah menjadi kuning keemasan. Bisa menggunakan sumpit kayu untuk membuat lubah donat lebih besar.

Prakteknya....

4 Kuning telur yang terpaksa di pisahkan dari putihnya
Putih telurnya bisa digunakan untuk memasak telur dadar. ^^
Aduk aduuuuuk....
 Dan..... Jeng jeeeeeeeeeeeng....


Karena adonan yang saya buat kurang kalis... Donatnya bantet dan pecah-pecah.


Tapi dari segi rasa, udah pas untuk lidah orang rumah. ^^

Perlu diingat, sabar memang kunci utama dalam segala hal..!!
Selamat mencoba, jangan lupa aduk adonan hingga kalis, dan jangan biarkan ragi menjadi panas karena ragi akan mati, dan adonan tidak mengembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar