Categories

Budaya (3) Cerpen (2) Cooking (1) Curhat (29) Curug (1) Famz Story (4) fiktif (3) Film (14) Foto (36) Hiking (30) Indonesia (80) INDONESIA BAGUS (7) Info (111) Islam (3) Jepang (7) Kampus (83) Kartun (1) Kids (2) Komputer (34) Kopdar (1) Korean Fever (14) Listing Program (8) Look Alike (10) Maen (28) Multimedia (9) Musik (3) Muslimah (4) Ramadhan (1) Review (16) SAR (2) Sekedar Tulisan (49) Shout Out (6) SI (53) Situs Bersejarah (2) Team Mandalawangi (1) Trip (33) Tugas (86) Untuk Negeri (76) Video (3) Wisata (11)

Rabu, 08 Januari 2014

Perkembangan e-Learning di Indonesia

E-Learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer dan komputer benama PLATO. 
  • Tahun 1960 (Era Computer-Based Training) mulai muncul aplikasi e-Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. 
  • Tahun 1994, seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat, CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. 
  • Tahun 1997 era Learning Management System, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Disini muncul LMS dengan perkembangannya yang makin pesat membuat pemikiran baru unruk mengatasi masalah ineroperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dan sebagainya, 
  • Tahun 1999 adalah tahun Aplikasi e-Learning berbasis Web. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dengan isi yang semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.


Perkembangan E-Learning di Indonesia
E-learning di Indonesia mulai ada sejak tahun 90-andengan didahului oleh perkembangan teknologi informasi. Mulai tahun 2000, setelah krisis moneter di Indonesia mulai mereda banyak organisasi yang kembali merintis perkembangan e-Learning.

Namun, karena kebanyakan masyarakat saat itu belum memiliki fasilitas yang memadai sebagai sarana pembelajaran e-Learning menyebabkan penyelenggaraan e-Learning di Indonesia sangat tidak maksimal.

Saat itu, meskipun penyedia e-Learning biasanya adalah institusi pendidikan dan sasaran e-Learning adalah para pelajar khususnya mahasiswa, sebagian besar isi dari materi yang dijelaskan tidak menjangkau standard intelektual mahasiswa.

Masalah terakhir adalah masalah kebudayaan masyarakat Indonesia, yang umumnya lebih menyukai berbicara daripada membaca. Mereka lebih senang untuk berbicara secara langsung dibanding secara virtual seperti yang biasanya ada dalam e-Learning.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
http://learningnoteasy.wordpress.com/2008/06/25/sejarah-e-learning-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar